Lawan Pengaruh Negatif, Karakter Pelajar di Wonogiri Harus Diperkuat

NGAJI-SISWA-SMPN2GIRITONTRO-WONOGIRI

Pembentukan karakter siswa sangatlah penting. Salah satu manfaatnya guna mencegah kenakalan remaja atau perilaku menyimpang.

Di SMPN 2 Giritontro, pembentukan karakter dilakukan melalui kegiatan religius bagi yang beragama islam, yakni “Espero Gro Ngaji Jam ke Nol”, Jumat (26/5/2023).

Guru Pendidikan Agama Islam SMPN 2 Giritontro Syarif Aminudin mengatakan, program tersebut merupakan lanjutan Wonogiri Mengaji yang dicanangkan Pemkab Wonogiri sekitar 2013.

“Setelah program Wonogiri Mengaji selesai, kami lanjutkan dengan membiasakan siswa untuk ngaji bersama di halaman sekolah dengan mengambil waktu sebelum pembelajaran. Dimulai jam ke nol, pukul 6.30-07.10,” papar Syarif.

Kepala SMPN 2 Giritontro Sarno menuturkan, Espero Gro Ngaji Jam ke Nol merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap Rabu dan Jumat.

Program ini tak hanya menyasar siswa yang beragama Islam. “Siswa nonmuslim diberi pelayanan kerohanian oleh guru sesuai ajaran agama yang dianutnya dengan jadwal yang sama, yaitu jam ke nol,” ungkapnya.

Bidang kesiswaan SMPN 2 Giritontri Sukatmo menambahkan, pada program itu, pihaknya menjadwalkan seluruh guru dan kepala sekolah untuk menjadi pemateri secara bergiliran. Pada momen tertentu, pihaknya menggandeng instansi dari luar untuk menjadi pemateri.

“Misalnya dari KUA, kepolisian, pemerintahan, maupun tokoh masyarakat. Tujuannya memberikan pencerahan dan motivasi para siswa agar mempunyai karakterr yang baik, serta mampu membentengi diri dari segala hal yang melanggar nilai-nilai agama, sosial, moral serta undang-undang yang berlaku,” urainya.

Sementara itu, pada Jumat pagi, sekira 600 siswa mengikuti program Espero Gro Ngaji jam ke Nol yang diisi pemateri Kepala KUA Kecamatan Giritontro Danial Ikhwani.

Danial mengajak siswa membentengi diri dari segala pengaruh negatif yang semakin merebak. Salah satunya penggunaan handphone yang keliru. “Penggunaan HP yang salah, bisa berlanjut kepada kenakalan remaja yang akhirnya merugikan masa depan diri sendiri maupun orang lain,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *